بسم الله

بسم الله الرحمن الرحيم
"SELAMAT DATANG" di ameiy-moesleem@blogspot.com " DARUSSALAM "

PAGE

Sabtu, 04 Juni 2011

TARUNG DERAJAT ( BOXER )




TARUNG DERAJAT ( AA BOXER )

BOX !!!
"aku ramah bukan berarti takut, aku tunduk bukan berarti takluk"

HISTORY


Seni Ilmu Olah Raga Bela Diri TARUNG DERAJAT dideklarasikan kelahirannya dibumi persada Indonesia tercinta, di Bandung 18 Juli 1972 oleh peciptanya seorang putra bangsa yaitu Guru Haji Achmad Dradjat yang memiliki nama julukan dengan panggilan Aa Boxer. Nama panggilan Aa Boxer diterapkan dan melekat pada diri Achmad Dradjat, setelah dirinya mampu dan berhasil menggunakan dan menerapkannya Seni Pembelaan Diri karya ciptanya didalam berbagai bentuk perkelahian, dimana butuh dan harus BERKELAHI atau BERTARUNG dalam rangka BERJUANG untuk mempertahankan kelangsungan hidup, menegakan kehormatan dan membela kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari selaras dengan kodrat hidupnyanya. 

Jadi sebenarnya keberadaan Tarung Derajat itu adalah identik dengan perjalanan & perjuangan G.H.Achmad Dradjat yang juga dikenal dengan julukan Aa Boxer dan kini bergelar "SANG GURU TARUNG DERAJAT". 

Perjalanan & Perjuangan hidup Achmad Dradjat dimulai sejak kelahirannya diatas muka bumi ini, Sang Guru Tarung Derajat dilahirkan di Garut 18 Juli 1951 dari pasangan Bapak dan Ibu H.Adang Latif dan Hj.Mintarsih dalam suasana sedang terjadi pertempuran melawan Gerombolan pemberontak yang dikenal dengan sebutan kelompok Darul Islam (D.I), dalam penyerangan tersebut kedua orang tua Achmad Dradjat sebagai Aktivis Pejuang Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang setelah pasca Keemerdekaan menjadi anggota Polisi Istimewa, menjadi salah satu sasaran operasi dari penyerangan Gerombolan tersebut. Berkat kebesaran dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa dapat selamat dari peristiwa itu dan saat itulah Sang Guru lahir dalam keadaan sehat, ditengah kejaran para pemberontak. Peristiwa tersebut telah mengilhami kedua oranng tua Sang Guru memberikan nama DARAJAT (DRADJAT / DERAJAT), yang berarti Berkat yaitu suatu Rahmat karunia Tuhan Yang Maha Esa yang membawa atau mendatangkan kebaikan pada kehidupan manusia, seperti keselamatan dan kesehatan hidup atau kesejahteraan hidup atau juga sebagai harkat dan martabat hidup manusia. Sejalan dan seiring dengan nilai-nilai riwayat Perjalanan & Perjuangan hidup yang dilakukan Sang Guru Achmad Dradjat alias Aa Boxer dalam menciptakan dan melahirkan Ilmu Bela Diri secara Alami, Mandiri, dan Tersendiri serta kejadian-kejadian hidup yang terjadi selalu dinikmati dengan totalitas berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan tindakan-tindakan yang Realistis dan Rasional, dari hasil perjuangan hidup PRIBADI seperti itu, mencuat sebuah nama untuk diterapkan pada Seni Ilmu Olah Raga Bela Diri Karya Ciptanya, yaitu : "TARUNG DERAJAT." (Tarung, Bertarung adalah Berjuang dan Derajat adalah Harkat martabat kemanusiaan) 

Pada usia balita Achmad Dradjat pindah ke Bandung mengikuti perjalanan dinas kedua orang tuanya, tinggal di kawasan Tegallega suatu daerah yang keras dan berpenduduk sangat heteorogin dengan segala perilaku hidupnya yang dinamis. Situasi dan kondisi seperti itu sangat ditunjang dengan keberadaan sebuah lapangan sangat luas yang beraktivitas hampir 24 jam , berbagai macam bentuk kegiatan hidup terjadi dilapangan tersebut, seperti: berbagai kegiatan olah raga, perkealahian masal antar kelompok pemuda remaja, pemerasan, perampokan perjudian, pelacuran, dlsb yang berbau kriminalitas dan kemaksiatan serta dalam waktu-waktu tertentu bisa dan biasa juga dipakai untuk kegiatan kemasyarakatan lainnya oleh seluruh kalangan masyarakat Bandung khususnya dan apabila sesuatu tindak kekerasan terjadi, tidak jarang masyarakat setempat yang berperilaku hidup baik-baik kerap menjadi korban tindak kekerasan, kejadian tindak kekerasan tersebut tidak terkecuali sering juga dialami oleh sosok remaja Achmad Dradjat. 

Bagi Achmad Dradjat yang sejak masa anak-anak mempunyai postur tubuh lebih kecil dibanding dengan sesama anak lainnya dan sangat menggemari olah raga keras, seperti sepak bola dan beladiri, selain itu dirinya yang berkarakter berani dan ulet, menjadikan hidup dan dibesarkan dilingkungan seperti itu memiliki arti dan tantangan yang tersendiri. 

Berbekal didikan Akhlak Budi pekerti dan Ajaran Agama yang diterapkan kedua orang tua dan tertanam serta terpelihara secara ketat dan berdisiplin sejak masa kecil. Aa, demikian dipanggil dalam lingkungan keluarganya (Aa adalah suatu panggilan dalam bahasa daerah sunda bagi anak laki yang tertua atau yang dituakan) mulai memasuki lingkungan yang keras, bermacam cara datang dan terjadi perekelahian antar kelompok maupun perorangan, pemerasan serta berbagai bentuk tindak kekerasan lain. 

Dalam lingkungan demikian sifat pemberani dan keinginan menolong teman yang dimilikinya, seringkali membuat Aa mengalami berbagai tindak kekerasan, perklelahian demi perkelahian harus ia lalui walau lebih sering kalah dari pada menangnya, dengan segala keuletan yang didasari oleh hasil didikan Akhlak dan ajaran Agama yang terus melekat, dirinya mampu meng hadapi dan mengatasi berbagai rintangan hidup setahap demi setahap secara pasti, hingga pada usia 13 tahun tindak kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda remaja dan manusia lain yang tidak bermoral dan tidak bertanggung jawab nyaris merenggut jiwanya. 

Bagaimana tidak, peristiwa pengeroyokan dan penganiayaan yang dialaminya itu terjadi ditengah keramaian orang-orang yang hanya bisa menjadi penonton dan sebagian lainya hanya mampu menjadi penganiaya, dalam keadaan seperti itu Achmad Dradjat dituntut harus mampu bertahan hidup dalam kesendirian, bukan mempertahankan diri sampai lupa diri. Sesungguhnya dari kenyataan peristiwa tersebut sangat disadri hanya kerena Kebesaran dan Kekuasaan Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang menghendaki nasib lain sehingga Aa dapat terselamatkan dari nasib yang lebih buruk lagi. 

Kejadian serupa terjadi dialami Achmad Dradjat pada saat belajar latihan beladiri secara resmi sebagai anggota suatu perkumpulan beladiri, dalam peristiwa tersebut dirinya dipaksa untuk berkelahi menggunakan teknik yang berlaku di beladiri itu sendiri melawan anggota senior yang bertubuh jauh lebih besar, dengan demikian Achmad Dradjat yang baru belajar dasar-dasar teknik perkelahian tidak mampu berbuat banyak selain bertahan diri, disaksikan anggota senior lain, pelatih dan guru besarnya yang ada diruang latihan lainnya. Achmad Dradjat dengan teknik yang terbatas tadi seluruh badannya penuh dengan luka memar, namun demikian tidak ada fikiran dan rasa dari penyaksi termasuk guru besarnya untuk bertindak, menghentikan dan menyelamatkan perkelahian. Dalam kesendirian sosok remaja Achmad Dradjat kembali harus berjuang diri mempertahankan keselamatan dan kesehatan hidupnya. 

Dari perkelahian ke perkelahian itulah Achmad Dradjat secara alami dirinya tertempa dan terlatih untuk menjawab tantangan hidup yang keras dan dari kerasnya kehidupan yang dialami sifat fisik dan sikap mentalnya terbina dan terbiasa untuk menerima kenyataan hidup secara realistis dan rasional. Kemampuan itu dimiliki karena pada dasarnya, setiap mahluk hidup telah dibekali kemampuan gerak reflek untuk bertahan hidup. Fikiran , rasa dan keyakinan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masanya dan terbayangi sepanjang usia, baik kejadian itu berupa musibah maupun anugerah, pengalaman tersebut pada dasarnya adalah bagian dari proses pembelajaran dan pelatihan otot, 0tak serta nurani untuk menentukan arah hidup yang lebih baik menuju pada kehidupan yang benar selaras dengan kodratnya. 

Berbagai macam kejadian dan pengalaman hidup yang terjadi dalam lingkup pembelaan diri yang berasal dan mengandalkan dari gerak reflek dan dorongan naluri ,insting atau garizah yang terus terjadi secara berulang tersebut, mengasah otot, otak serta nuraninya untuk terbiasa menghadapi berbagai ancaman dan terlatih untuk menjawab tantangan hidup, yang berupa menjaga keselamatan dan kesehatan diri, menegakkan dan mempertahankan kehormatan serta membela kemanusiaan. 

Bersamaan dengan itulah proses penciptaan gerak dan jurus dibentuk dan diuji dari perkelahian. Proses ini disempurnakan melalui suatu penempaan diri, baik secara fisik maupun mental dengan cara yang tersendiri dan mandiri. Gerakan tubuh yang kemudian menjadi jurus ini, seluruhnya didasari gerak reflek yang alamiah. 

Dari penempaan praktis ini gerakan tubuh yang tercipta manjadi sangat efektif bagi suatu pembelaan diri. Gerakan dan jurus serta metode latihan didasari kemampuan alamiah. Semua ini sebenarnya dimiliki semua manusia sebagai fitrah dan bisa dikembangkan secara mandiri, inilah yang mendasari lahirnya sebuah prinsip hidup Tarung Derajat "Jadikanlah Dirimu oleh Diri Sendiri." 

Hingga menginjak usia pemuda remaja, Achmad Dradjat telah menunjukan kemampuaan dan keunggulan dalam menghadapi berbagai tindak kekerasan dan perkelahian. Achmad Dradjat juga menularkan kemampuan beladirinya pada rekan-rekan dekat dan masyarakat lain yang membutuhkannya, yang sebagian besar memintanya untuk menjadi "Guru." Akhirnya, pada tanggal 18 juli 1972 diikrarkan pendirian Perguruan Tarung Derajat yang menjadi tanda utama resminya kelahiran Ilmu Olah Raga Seni Ilmu Pembelaan Diri karya cipta Achmad Dradjat. 

Gelar "SANG GURU" menjadi sebuah panggilan kehormatan dan penghargaan sekaligus sebagai Saripati Jati Dirinya dari apa yang diperjuangkannya dalam menciptakan ILmu Olah Raga Seni Pembelaan Diri TARUNG DERAJAT bagi murid-murid dan Perguruan Pusat Tarung Derajat.

PROFIL

Salam Persaudaraan, Box! 

Tarung Derajat itu adalah logika dan tindakan moral yang memanfaatkan senyawa daya gerak otot, otak serta nurani secara realistis dan rasional untuk digunakan dengan praktis dan efektif terutama pada upaya "Pembelaan Diri" dalam lingkup operasi moral antara lain pemeliharaan keselamatan, kesehatan dan kesempatan hidup, seperti : menghormati persamaan hak dan kewajiban dan menghindari tindak kekerasan yang tidak manusiawi dan tidak bermoral, mentaati dan menghormati hukum masyarakat dan adat istiadatnya dalam pergaulan umum dimana mereka satu sama lain saling membutuhkan; pencegahan dan pemulihan penyakit jasmani dan rohani; merebut kehormatan dan membela kemanusiaan serta menebarkan kasih sayang kepada semua makhluk ciptaan Tuhan YME. Senyawa daya gerak otot, otak serta nurani nurani tersebut berasal dan diperoleh dari : Didikan akhlak budi pekerti yang diterapkan oleh kedua orang tua dan ajaran agama yang tertanam sejak masa kecil secara ketat, terarah dan berdisiplin; dari gerak reflek anggota tubuh dan bagian penting lainnya yang alamiah sebagai bagian dari kelengkapan hidup yang dianugerahkan Tuhan YME. kepada setiap makhluk hidup ciptaannya seperti : insting, naluri dan garizah, yaitu suatu dorongan hati yang sangat "kuat" atau nafsu untuk melakukan tindakan secara "cepat dan tepat" guna mempertahankan kelangsungan hidup; serta hasil dan terapan pengalaman hidup lainnya dialami sendiri pada kehidupan sehari-hari, seperti kejadian-kejadian hidup yang menyentuh pada nilai-nilai kemanusiaan dan menumbuhkan sikap traumatis (yaitu keadaan kejiawaan yang mempengaruhi labilnya tingkah laku akibat dari tekanan-tekanan fisik dan mental).

Suatu kehidupan yang keberadaannya dinikmati dengan totalitas berserah diri kepada Sang Yang Maha Pemilik dan Pemberinya, menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi kehidupan itu sendiri antara lain sebagai "imajinasi" yang menumbuhkan "kreatifitas" dan tercipta suatu "keberanian moral" untuk berbuat sesuatu hal guna menjawab dan menyikapi tantangan dan tuntutan hidup yang dihadapi. 

Suatu kehidupan yang keberadaannya dinikmati dengan totalitas berserah diri kepada Sang Yang Maha Pemilik dan Pemberinya, menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi kehidupan itu sendiri antara lain sebagai "imajinasi" yang menumbuhkan "kreatifitas" dan tercipta suatu "keberanian moral" untuk berbuat sesuatu hal guna menjawab dan menyikapi tantangan dan tuntutan hidup yang dihadapi. 

Imajinasi, kreatifitas dan keberanian moral itulah yang menjadi modal utama penciptaan, pertumbuhan dan pengembangan serta penyebarluasan "Ilmu Olahraga Seni Pembelaan Diri Tarung Derajat" di atas muka bumi. 

FILOSOFI

HAKEKAT TARUNG DERAJAT : 
Tarung Derajat itu adalah Ilmu Olahraga Seni Pembelaan Diri yang memanfaatkan Senyawa Daya Gerak Otot, Otak serta Nurani secara Realistis dan Rasional, didalam proses pembelajaran dan pemberlatihan gerakan-gerakan seluruh anggota dan organ tubuh serta bagian-bagian penting lainnnya, dalam rangka memiliki dan menerapkan 5 (lima) unsur daya moral, antara lain yaitu : Kekuatan - Kecepatan - Ketepatan - Keberanian dan Keuletan, yang melekat dengan Dinamis dan Agresif dalam suatu Sistem Ketahanan / Pertahanan diri serta Pola Teknik, Taktik dan Strategi Bertahan menyerang yang Praktis dan Efektif bagi suatu Pembelaan Diri. Untuk digunakan terutama pada upaya Pemeliharaan Keselamatan, Kesehatan dan Kesempatan Hidup sebagai Manusia yang berhakekat, seperti mampu menghindari dan menjauhkan sikap hidup permusuhan dan kesombongan, pencegahan dan pemulihan penyakit fisik dan mental, serta mampu mensyukuri kehidupan dan berbuat amal kebaikan bermanfaat bagi kemanusiaan. 

Senyawa Daya Gerak Otot, Otak serta Nurani di atas tadi berasal dan diperoleh dari proses Fikiran Rasa dan Keyakinan atas dan tentang berbagai macam sifat, motif dan bentuk serta cara datang kemudian menerima dan menyikapi serta menjawab peristiwa-peristiwa terjadinya suatu kejadian hidup yang dialami dan teralami sendiri di dalam menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan bidang garapan hidup yang ditekuni secara Realistis dan Rasional pada setiap tatanan ruang lingkup, tataran dan tingkatan kehidupan yang diganti selaras dengan adab-adabnya dalam rangka berinteraksi hidup keluarga, masyarakat, hingga bernegara dan berketuhanan YME. Pengalaman tersebut bergulir secara alamiah dari waktu ke waktu sejak masa kecil bergerak sepanjang hayat. 

Rangkaian dari suatu proses pengalaman hidup tersebut ditata dalam bentuk paduan imajinasi yang sarat dengan hasrat perjuangan dan kerja keras untuk merubah nasib, tertata dalam bentuk paduan kreativitas. Paduan imajinasi menyatu dengan paduan kreativitas melahirkan suatu tindakan hidup yang praktis dan efektif. Dan tindakan moral yang dilakukan dengan konsisten pada setiap menghadapi tantangan dan tuntutan hidup, merefleksi dalam paduan Keberanian Moral. 

DATA KEJURNAS

1. KEJURNAS I – 1988 / AA BOXER CUP I – 1998
Bertempat di Bandung, Jumlah peserta 36 Petarung dari 4 daerah Provinsi : Jawa Barat, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Bali.

2. KEJURNAS II – 1990 / AA BOXER CUP II – 1990
Bertempat di Bandung, Jumlah peserta 48 Petarung dari 5 daerah Provinsi : Jawa Barat, jawa Timur, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Bali.

3. KEJURNAS III – 1992 / AA BOXER CUP III – 1992
Bertempat di Bandung, Jumlah peserta 59 Petarung dari 8 daerah Provinsi : Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan Barat.

4. KEJURNAS IV – 1995 / AA BOXER CUP IV – 1995
Bertempat di Bandung, Jumlah peserta 200 Petarung dari 14 daerah Provinsi : Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Bali
*Catatan Informasi : Setelah Kejurnas IV – 1995 / AA BOXER CUP IV – 1995, terus diadakan pembenahan seleksi peserta kejuaraan berikutnya, baik seleksi tekhnik, kesehatan maupun administrasi, sehingga terjadi penurunan jumlah peserta pada kejurnas-kejurnas berikutnya

5. KEJURNAS V – 1996 / AA BOXER CUP V – 1996
Bertempat di Bandung, Jumlah peserta 130 Petarung dari 14 daerah Provinsi : Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Bali

6. KEJURNAS VI – 1996 / AA BOXER CUP VI – 1996
Bertempat di Bandung, Jumlah peserta 126 Petarung dari 14 daerah Provinsi : Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Bali

7. KEJURNAS VII – 2000 / EKSIBISI PON XV – 2000 JAWA TIMUR
Bertempat di Sidoarjo – Jawa Timur pada Tanggal 27 – 28 Juni 2000, Jumlah peserta 105 Petarung dari 14 daerah Provinsi : Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Bali.

8. KEJURNAS VIII – 2002 PALEMBANG, SUMATERA SELATAN
Bertempat di Palembang, Tanggal 26 – 27 Oktober 2002, Jumlah peserta 130 Petarung dari 16 daerah Provinsi : Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Bali.

9. KEJURNAS IX – 2003 / PRA-PON XVI – 2004
Bertempat di Bandung, Tanggal 27 – 28 Desember 2003, Jumlah peserta 130 Petarung dari 18 Provinsi : NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bali.

10. PON XVI – 2004 SUMATERA SELATAN
Digelar di Hall Unsri Bukit Besar, Palembang, Sumatera Selatan, Bulan September 2004, Jumlah peserta 81 Petarung dari 18 Provinsi : NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bali.

11. KEJURNAS TARUNG DERAJAT X – 2005 – BANK NISP
Bertempat di Jakarta, Tanggal 16 – 18 Desember 2005, Jumlah Peserta 227 orang dari 19 daerah Provinsi : NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepri, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bali.

12. KEJURNAS TARUNG DERAJAT PIALA PRESIDEN R.I. TAHUN 2006
Bertempat di Istora Senayan Jakarta, Tanggal 1 – 3 Desember 2006, Jumlah Peserta 263 Atlet Petarung dan Seni Gerak, dari 22 daerah Provinsi : NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepri, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bali, Maluku, Papua

13. KEJUARAAN TARUNG DERAJAT PRA-PON XVII – KALTIM 2008
Bertempat di Bandung, Tanggal 3 – 5 Agustus 2007, Jumlah Peserta 227 Atlet Petarung dan Seni gerak, dari 18 daerah Provinsi : NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepri, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Bali.



14. KEJURNAS TARUNG DERAJAT PIALA PRESIDEN RI – JABAR (GOR PAJAJARAN BANDUNG) 2009
BOX!!!!... Kejuaraan ini digelar di GOR Padjajaran Bandung pada tanggal 23-25 Januari 2009. Kejuaraan ini di buka oleh Ketua Umum PB Kodrat, Menteri Kehutanan MS Kaban, dan dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga ,Adhyaksa Dault dan Walikota Bandung, Dada Rosada. Acara pembukaan dimeriahkan oleh demo gerakan jurus. Berikut adalah kutipan dari koran KOMPAS

BANDUNG, KOMPAS--Dalam kapasitas sebagai Ketua Umum PB Kodrat, Menteri Kehutanan MS Kaban membuka kejuaraan nasional tarung derajat yang digelar di GOR Pajajaran, Bandung, Jumat (3/5) - Minggu (5/5). Kejurnas ini sekaligus merupakan babak kualifikasi tarung derajat untuk PON XVII.

Kejurnas diikuti 271 atlet dari 18 daerah di Indonesia. Mereka akan bersaing dalam tiga nomor pertandingan yang masih dibagi lagi dalam belasan kelas. Kaban mengatakan, dalam waktu dekat PB Kodrat akan menyebarluaskan olahraga tarung derajat ke negara-negara tetangga. "Kita harus bangga karena tarung derajat merupakan beladiri asli negara kita," kata Kaban.

Selain itu, ujar Kaban, PB Kodrat akan lebih menyebarluaskan tarung derajat di dalam negeri dengan cara memopulerkannya di sekolah-sekolah. "Kita akan mengimprovisasi olahraga tarung derajat lebih menarik bagi anak-anak dan perempuan," ujar Kaban. (LSD) Menjelang sore, Kejuaraan ini dihadiri oleh Wagub Jabar ,Dede Yusuf sebagai bentuk support yang baik bagi Tarung Derajat.

Pertandingan berlangsung seru, setiap atlet berjuang dengan gigih untuk meraih kemenangan.
 sumber :       1. http://tarungderajatkombat.blogspot.com   2. http://kodrat-sumbar.blogspot.com/

(dari berbagai sumber)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar