AMBON, MALUKU (voa-islam.com) - Jika di tempat lain kaum Nasrani merayakan Natal dengan memberi hadiah makanan, uang, pakaian ataupun barang-barang berharga kepada kerabat, teman dan tetangga, namun tidak demikian halnya dengan kaum Nasrani Ambon yang tinggal di Lorong Kolonel yang bertetangga dengan kaum Muslimin di Amaci (Air Mata Cina).
Dalam menyambut Natal tahun ini kaum salibis yang bermukim di Lorong Kolonel memberikan hadiah bom molotov kepada kaum Muslimin Amaci. Bukan karena hendak menebarkan kasih seperti semboyan Natal mereka tapi mereka hendak menebar kebencian untuk menyulut api peperangan.
Semboyan "Natal berdarah" yang digemborkan oleh kaum salibis Ambon bisa jadi bukan cuma ancaman tapi memang ingin mereka wujudkan. Hal tersebut terbukti dengan pawai Natal besar-besaran di dalam kota Ambon pada malam Natal yang didikuti oleh ribuan kaum Nasrani. Keterangan yang diperoleh oleh Voa-Islam.com dari warga Muslim yang tinggal di dalam kota Ambon menyebutkan bahwa kaum salibis mengadakan konvoi besar-besaran dengan kendaraan bermotor berkeliling kota Ambon pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIT sampai tengah malam.
Dalam konvoi tersebut mereka juga membawa bendera Yahudi (Israel) yaitu bintang David yang bersegi enam. Konvoi para salibis tersebut beberapa kali mencoba memprovokasi kaum Muslimin. Bahkan mereka mencoba melewati wilayah-wilayah kaum Muslimin namun dihalau oleh aparat keamanan dari TNI.
Aparat keamanan melakukan pengamanan yang sangat ketat di dalam kota Ambon dengan melibatkan aparat gabungan TNI dan Polri dengan jumlah personil yang sangat banyak. Hal tersebut dilakukan agar kaum salibis bisa merayakan Natal dengan tenang tanpa gangguan dari kaum Muslimin.
Namun yang terjadi justru sebaliknya bukan kaum Muslimin yang membuat onar di malam Natal tapi justru para salibis yang menteror kaum Muslimin.
..Konvoi para salibis tersebut beberapa kali mencoba memprovokasi kaum Muslimin. Bahkan mereka mencoba melewati wilayah-wilayah kaum Muslimin..
Sekitar pukul 04.00 WIT bertepatan dengan tanggal 25 Desember 2011 kaum Muslimin di Amaci (Air Mata Cina) mendapatkan teror dari kaum salibis yang bermukim di Lorong Kolonel. Para teroris salibis melempari permukiman kaum Muslimin Amaci dengan batu yang kemudian disusul dengan lemparan bom molotov beberapa kali.
Serangan dan teror yang tiba-tiba tersebut menimbulkan kepanikan dan ketakutan pada masyarakat Muslim Amaci yang tengah tertidur pulas. Ketika kaum Muslimin akan melakukan perlawanan mereka justru dihalau dan diusir oleh aparat keamanan yang hanya bisa menjadi penonton tanpa berbuat apa-apa menyaksikan pelemparan tersebut. Dan bersamaan dengan itu juga aparat keamanan tidak melakukan pengejaran terhadap pelaku pelemparan.
Bukan sekali ini kaum salibis melakukan pelemparan bom kearah permukiman Muslim Amaci. Dan selama itu juga aparat keamanan tidak pernah menangkap pelaku pengeboman dari pihak Nasrani. Entah karena pelaku sangat lihai atau karena aparat keamanan yang tidak profesional. Tanggal 13 Desember lalu kaum salibis beberapa kali melakukan pelemparan bom kearah permukiman Mslim Amaci.
Reruntuhan puing-puing rumah milik warga Muslim Air Mata Cina (Amaci) yang dibakar Salibis pada 13/12/2011.
Peristiwa yang kemudian dikenal dengan peristiwa penyerangan Air Mata Cina tersebut menyebabkan 11 orang kaum Muslimin terluka parah dan 5 rumah milik warga Muslim hangus dibakar salibis. Kini 76 kepala keluarga yang berjumlah 212 jiwa mengungsi di masjid At-Taqwalloh Air Mata Cina.
Kondisi para pengungsi sangat memprihatinkan kekurangan bahan makanan dan pakaian. Banyak diantara mereka yang mengungsi hanya dengan pakaian yang melekat di badan. Bantuan dari pemerintah sangat lambat dan tidak memadai dengan jumlah pengungsi yang ada. Mereka sangat mengharapkan bantuan dari kaum Muslimin yang mau peduli dengan nasib saudaranya yang terdzalimi.
Penderitaan kaum Muslimin Amaci ternyata belum berakhir, mereka masih terus menjadi sasaran teror dan penyerangan dari kaum salibis. Dan pada malam perayaan natal kaum Muslimin Amaci mendapatkan "hadiah" istimewa dari kaum salibis yang bermukim di Lorong kolonel. Hadiah itu adalah lemparan batu dan lemparan beberapa buah bom molotov kearah permukiman Muslim Amaci.
Begitulah rupanya para salibis memaknai kasih Natal yang mereka slogankan yaitu dengan melakukan teror dan penyerangan terhadap kaum Muslimin.
Meskipun para salibis tersebut melakukan teror tapi jangan harap akan ada sebutan teroris bagi mereka dari presiden, menteri, kapolri, panglima TNI maupun Pers. Sebab sudah maklum bahwa sebutan teroris hanya disematkan kepada kaum Muslimin saja.
sumber : voa-islam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar