DAFTAR
Saudaraku Hamka,
Lama Suaramu tak kudengar lagi
lama...
Kadang-kadang,
Ditengah-tengah si pongah mortir dan mitralyur
Dentum bom dan meriam sahut-menyahut,
Kudengar, tingkatan irama sajakmu itu,
Yang pernah kau hadiahkan kepadaku,
Entahlah, tak kunjung namamu bertemu didalam "Daftar".
Tiba-tiba,
Ditengah-tengah gemuruh ancaman dan gertakan,
Rayuan umbuk dan umbai silih berganti,
Melantang menyambar api kalimah hak dari mulutmu,
Yang biasa bersenandung itu,
Seakan tak terhiraukan plehmu bahaya mengancam.
Aku tersentak,
Darahku berdebar,
Air mataku menyenak,
Girang, diliputi syukur
Pancangkan !
Pancangkan olehmu, wahai Bilal !
Pancangkan pandji-pandji Kalimah Tauhid,
Walau karihal kaafiruun...
Berjuta kawan sefaham bersiap masuk
Kedalam "daftarmu" ...*